Senin, 17 September 2012

Jalankan Tugas, Dua Wartawan TV Di Dikeroyok

. Senin, 17 September 2012

 Algojo PT. Tani Tiga Bersaudara Pelakunya ?

Blitar  | Mahkota - Kekerasan terhadap insan pers kembali terjadi. kali idi kejadian di Blitar Jawa Timur. Kekerasan di Blitar terjadi pada kamis, 28/08/2012 saat bertugas liputan demo warga Dusun Suwarubuluroto, Desa Karangrejo Kecamatan Garum Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
    Kejadian di Kabupaten Blitar tersebut, dialami oleh dua wartawan televisi, masing masing Ellis Faizin, 39 tahun alias Wiro, wartawan RTV Blitar dan Khoirul Hadi, 37 tahun, wartawan Surabaya TV.
    Informasi yang diperoleh Mahkota, keyika peristiwa terjadi    warga Suwarubuluroto menduduki tanah perkebunan, pasalnya tanah yang ditanami warga tersebut akan diratakan dengan tanah oleh sekelompok orang yang diduga orang bayaran PT. Tani Tiga Bersaudara.
    Untuk menghadapi ratusan orang bayaran tersebut, warga sudah siap-siap dengan berbagai peralatan seperti sabit, cangkul, dan lain-lain. Saat itu, Faizin dan Khoirul  yang sedang meliput berpapasan dengan ratusan masa yang diduga orang bayaran PT. Kemakmuran PT. Tani Tiga Bersaudara.
    Selanjutnya tiba-tiba dikeroyok kedua rekan wartawan media telisi tersebut didatangi dan digebuki puluhan masa bayaran tersebut. Keduanya menjadi korban penganiayaan masa yang pro perkebunan.
     Korban tidak hanya dipukul dan ditendang, bahkan salah satu warawan, yakni Khoirul Hadi, wartawan Surabaya TV dipukul pakai balok kayu di bagian kepala. Beruntung Khoirul memakai helm, sehingga kepalanya tidak mengalami luka parah, hanya bagian tengkuknya memar.
    Saat itu Wiro dan Khoirul bersama rekan wartwan lainnya, bermaksud mengambil gambar rombongan massa pro perkebunan yang akan menuju lokasi perkebunan.
    Namun saat dia mengeluarkan kamera, tiba-tiba puluhan massa pro perkebunan langsung emosi dan menyerang kedua wartawan tersebut. “Saat saya mau keluarkan kamera tiba-tiba puluhan massa mengeroyah, bahkan ada yang mukul pakai balok. Beruntung saya pakai helm,” jelas Khoirul.
    Tak seberuntung Khoirul, yang meski dipukul dengan kayu, namun mempergunakan helm. Wiro Fauzy, wartawan RTV Blitar, lebih tragis lagi, dia setelah dipukuli beramai-ramai, juga ditendang berkali-kali.
    Akibatnya Wiro mengalami luka di tangan, kepala benjol, dan yang paling parah luka memar dibagian dada, hingga mengalami sesak nafas.     “Waktu itu saya mengikuti massa yang membawa pentungan. Saat saya mau mengambil gambar, mereka bilang, ngapain ngambil gambar, mau cari duit yaa… Tanpa sempat ngambil gambar, tiba-tiba mereka mengeroyok saya, hingga saya tidak bisa menghindar. Saya hanya bisa melindungi muka saya,” ungkap Wiro.
    Setelah beberapa saat kejadian, korban diantar oleh Ketua AJI ( Asosiasi Jurnalis Indonesia ), Yusuf Adi Saputro, Ketua PWI reformasi, Fajar Agustyono bersama puluhan wartawan Elektronik dan media cetak, melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Blitar untuk ditindak lanjuti.
    Menurut Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Ngadiman Rahyudi, saat dikonfirmasi mengatakan, memang benar pihaknya telah menerima laporan adanya pengeroyakan dan penganiayaan wartawan.
    Lebih jauh dia menyampaikan, pihaknya masih mendalami dan melakukan pengembangkan terkait laporan penganiayaan terhadap wartawan RTV Blitar dan wartawan Surabaya TV tersebut.
    “Kami masih melakukan penyelidikan dan melakukan pengembangan laporan terkait penganiayaan ini,” jelas Ngadiman
    Sementara korban Wiro Fauzy, setelah pemeriksaan dilakukan visum di RSUD Ngudi Waloyo Wlingi, Kabupaten Blitar.
    Ditempat terpisah Ketua AJI (Asosiasi Jurnalis Indonesia), Yusuf Adi Saputro dan Ketua PWI Reformasi Blitar, Fajar Agustyono menyampaikan, pihaknya sangat mengecam keras atas kekerasan terhadap jurnalis dalam melakukan tugas.
    Karena telah melanggar UU Nomer 40 tahun 1999, tentang Pers. Menurut mereka permasalahan ini tidak bisa dibiarkan dan harus diusut tuntas, serta pelakunya harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
    Akibat insiden tersebut, puluhan wartawan menggelar aksi solidaritas di berbagai kota. Di Blitar, puluhan jurnalis se Karesidenan Kediri turun ke jalan.
    Mereka menuntut penuntasan kasus kekerasan terhadap dua orang jurnalis tv lokal di Blitar yang diduga dilakukan oleh preman. Puluhan jurnalis gabungan dari berbagai media ini, melakukan aksi di depan kantor RTV, Jalan Sudanco Supriadi, Kota Blitar, sehari berikutnya. (Gus)

0 komentar:

Posting Komentar

BERITA YANG BANYAK DIBACA

  © TABLOID MAHKOTA ..Redaksi ..Dan Jl. Kedondong 174 Blitar Jawa Timur

Ke : HALAMAN UTAMA