Senin, 17 September 2012

Jalankan Tugas, Dua Wartawan TV Di Dikeroyok

. Senin, 17 September 2012
0 komentar

 Algojo PT. Tani Tiga Bersaudara Pelakunya ?

Blitar  | Mahkota - Kekerasan terhadap insan pers kembali terjadi. kali idi kejadian di Blitar Jawa Timur. Kekerasan di Blitar terjadi pada kamis, 28/08/2012 saat bertugas liputan demo warga Dusun Suwarubuluroto, Desa Karangrejo Kecamatan Garum Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
    Kejadian di Kabupaten Blitar tersebut, dialami oleh dua wartawan televisi, masing masing Ellis Faizin, 39 tahun alias Wiro, wartawan RTV Blitar dan Khoirul Hadi, 37 tahun, wartawan Surabaya TV.
    Informasi yang diperoleh Mahkota, keyika peristiwa terjadi    warga Suwarubuluroto menduduki tanah perkebunan, pasalnya tanah yang ditanami warga tersebut akan diratakan dengan tanah oleh sekelompok orang yang diduga orang bayaran PT. Tani Tiga Bersaudara.
    Untuk menghadapi ratusan orang bayaran tersebut, warga sudah siap-siap dengan berbagai peralatan seperti sabit, cangkul, dan lain-lain. Saat itu, Faizin dan Khoirul  yang sedang meliput berpapasan dengan ratusan masa yang diduga orang bayaran PT. Kemakmuran PT. Tani Tiga Bersaudara.
    Selanjutnya tiba-tiba dikeroyok kedua rekan wartawan media telisi tersebut didatangi dan digebuki puluhan masa bayaran tersebut. Keduanya menjadi korban penganiayaan masa yang pro perkebunan.
     Korban tidak hanya dipukul dan ditendang, bahkan salah satu warawan, yakni Khoirul Hadi, wartawan Surabaya TV dipukul pakai balok kayu di bagian kepala. Beruntung Khoirul memakai helm, sehingga kepalanya tidak mengalami luka parah, hanya bagian tengkuknya memar.
    Saat itu Wiro dan Khoirul bersama rekan wartwan lainnya, bermaksud mengambil gambar rombongan massa pro perkebunan yang akan menuju lokasi perkebunan.
    Namun saat dia mengeluarkan kamera, tiba-tiba puluhan massa pro perkebunan langsung emosi dan menyerang kedua wartawan tersebut. “Saat saya mau keluarkan kamera tiba-tiba puluhan massa mengeroyah, bahkan ada yang mukul pakai balok. Beruntung saya pakai helm,” jelas Khoirul.
    Tak seberuntung Khoirul, yang meski dipukul dengan kayu, namun mempergunakan helm. Wiro Fauzy, wartawan RTV Blitar, lebih tragis lagi, dia setelah dipukuli beramai-ramai, juga ditendang berkali-kali.
    Akibatnya Wiro mengalami luka di tangan, kepala benjol, dan yang paling parah luka memar dibagian dada, hingga mengalami sesak nafas.     “Waktu itu saya mengikuti massa yang membawa pentungan. Saat saya mau mengambil gambar, mereka bilang, ngapain ngambil gambar, mau cari duit yaa… Tanpa sempat ngambil gambar, tiba-tiba mereka mengeroyok saya, hingga saya tidak bisa menghindar. Saya hanya bisa melindungi muka saya,” ungkap Wiro.
    Setelah beberapa saat kejadian, korban diantar oleh Ketua AJI ( Asosiasi Jurnalis Indonesia ), Yusuf Adi Saputro, Ketua PWI reformasi, Fajar Agustyono bersama puluhan wartawan Elektronik dan media cetak, melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Blitar untuk ditindak lanjuti.
    Menurut Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Ngadiman Rahyudi, saat dikonfirmasi mengatakan, memang benar pihaknya telah menerima laporan adanya pengeroyakan dan penganiayaan wartawan.
    Lebih jauh dia menyampaikan, pihaknya masih mendalami dan melakukan pengembangkan terkait laporan penganiayaan terhadap wartawan RTV Blitar dan wartawan Surabaya TV tersebut.
    “Kami masih melakukan penyelidikan dan melakukan pengembangan laporan terkait penganiayaan ini,” jelas Ngadiman
    Sementara korban Wiro Fauzy, setelah pemeriksaan dilakukan visum di RSUD Ngudi Waloyo Wlingi, Kabupaten Blitar.
    Ditempat terpisah Ketua AJI (Asosiasi Jurnalis Indonesia), Yusuf Adi Saputro dan Ketua PWI Reformasi Blitar, Fajar Agustyono menyampaikan, pihaknya sangat mengecam keras atas kekerasan terhadap jurnalis dalam melakukan tugas.
    Karena telah melanggar UU Nomer 40 tahun 1999, tentang Pers. Menurut mereka permasalahan ini tidak bisa dibiarkan dan harus diusut tuntas, serta pelakunya harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
    Akibat insiden tersebut, puluhan wartawan menggelar aksi solidaritas di berbagai kota. Di Blitar, puluhan jurnalis se Karesidenan Kediri turun ke jalan.
    Mereka menuntut penuntasan kasus kekerasan terhadap dua orang jurnalis tv lokal di Blitar yang diduga dilakukan oleh preman. Puluhan jurnalis gabungan dari berbagai media ini, melakukan aksi di depan kantor RTV, Jalan Sudanco Supriadi, Kota Blitar, sehari berikutnya. (Gus)

Read More »»

Sistem Kerja Outsourcing Penjajah Kaum Buruh

 Harus Dihapus !

Surabaya| Mahkota - Sejak 1 September 2012, Moratorium Nasional Tenaga Kerja Outsourcing dihentikan sementara oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dengan diberlakukan Moratorium, maka pengeluaran izin baru bagi perusahaan outsourcing
    Hal ini dilakukan sampai dengan selesainya proses pendataan, verifikasi dan penataan ulang perusahaan-perusahaan outsoursing pada September 2012 ini. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan langkah penghentian perizinan perusahaan outsourcing ini dilakukan untuk mendukung pembenahan pelaksanaan praktek outsourcing di Indonesia yang telah dilakukan selama ini.
    “Status moratorium terhadap penerbitan izin bagi perusahaan outsourcing ini akan diterapkan sampai selesainya pendataan atau inventarisasi terhadap perusahaan tersebut di berbagai daerah,” kata Muhaimin Iskandar.
    Muhaimin menjelaskan pihaknya sebulan lalu terbit surat edaran kepada gubernur dan bupati/walikota, lalu ditindaklanjuti oleh dinas-dinas tenaga kerja di daerah untuk melakukan inventarisasi dan pendataan perusahaan outsourcing serta jumlah pekerja outsourcing di wilayahnya masing-masing.
    Penerapan moratorium ini sudah diberlakukan sebelumnya oleh Provinsi Jawa Timur. Pada 1 Mei 2012 lalu, Gubernur sudah mengeluarkan surat edaran menghentikan sementara pengeluaran izin baru bagi perusahaan outsourcing di Jawa Timur.
    Dari Data Disnakertransduk Jawa Timur, pada tahun 2011 tercatat ada sekitar 850 perusahaan pengerah jasa tenaga kerja outsourcing. Tapi tahun 2012, jumlah itu membengkak jadi 1.022 perusahaan menyalurkan lebih dari 100 ribu tenaga kerja outsourcing.

Perjuangan Cater Listrik Belum Berakir   
Diberlakukannya Moratorium Nasional Tenaga Kerja Outsourcing, meski hanya sementara, setidak-tidaknya menjadi hembusan udara dingin perjuangan tenaga kerja Outsourcing pencatat meter (Cater)  listrik dikawasan Blitar dan Kediri yang sedang getol memperjuangkan nasibnya.
    Perjuangan Cater yang dihimpun Tim Investigasi Tabloid Mahkota, melalui LSM Lembaga Pemberdayaan Rakyat (LPR) Mojokerto telah berkirim surat kepada Presiden RI tertanggal 18 Mei 2012.
    Surat kepada Presiden dengan nomor surat 071/LSM.LPR/V/2012. Dalam surat tersebut intinya meminta Ketegasan Dalam Penanganan Hak Status Baca Meter Listrik PT PLN Persero  APJ Mojokerto , APJ Kediri Jawa Timur
    Sampai saat ini, lingkaran benang merah antara Cater, PT MBA dan PLN masih belum terurai. Menurut Waras Sari Mulyo dari LSM LPR, kepada Mahkota mengatakan bahwa adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan masih banyak diimplementasikan atau diselewengkankan oleh perusahan perusahaan besar yang notabene bermodal tebal.
    Harapan Waras dalam kepada Presiden RI dalam memperjuangakkan nasip Caster Listrik, semoga segera bertindak karena tenaga kerja baca meter listrik PT PLN Persero terutama di Mojokerto dan Kediri yang saat ini nasibnya tidak jelas (normatif) dan dirumahkan tanpa status yang jelas dan sudah berjalan lebih dari  9 bulan.
    Waras juga mengatakan bawa Vendor PT MBA (Mustika Berkah Abadi) yang beralamat di Klampis Indah 7/H 52 Surabaya belum mencatatkan dan mendaftarkan karyawannya di Disnakertrasduk Provinsi Jawa Timur, daerah dan kota/kabupaten.
    Ironisnya, menurut Waras dikatakan bahwa dalam pertemuan tanggal 30 April 2012 perwakilan PT/Vendor tersebut menyatakan belum mencatatkan dan melaporkan
    Dikatakan juga oleh Waras, bahwa setelah perjuangan yang sangat jauh dan lama dimulai dari Dinas Tenagakerja Kabupaten/Kota telah mengadakan pertemuan/hearing.
    Menurutnya pula, pada saat ini Baca Meter Listrik PT PLN Persero masih di outsorcingkan, Kontrak Kerja saat ini tidak menjalankan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Juga PT PLN Persero belum  bisa menunjukkan surat alur pekerjaan yang sebenarnya. Humas PT PLN Persero menyatakan bahwa Baca Meter merupakan pekerjaan inti  suatu perusahaan.

Tenaga Outsourcing Dijajah ?
Dari Surabaya juga dilaporkan bahwa Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur menemukan fakta pelanggaran ketentuan ketenagakerjaan justru setelah Soekarwo Gubernur Jawa Timur menjanjikan penyelesaian kasus-kasus itu pada penyelenggaraan Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2012 lalu
    Dalam catatan FSPMI Jawa Timur, dikatakan bahwa  terdapat sejumlah kasus pelik ketenagakerjaan yang terjadi di Sidoarjo (6 kasus), Pasuruan (8 kasus), Mojokerto (2 kasus), dan Surabaya (3 kasus).
    Hal itu seperti disampaikan Jamaluddin selaku Sekjen Serikat Pekerja Aneka Industri FSPMI yang mengatakan bahwa diantara komitmen Gubernur Jatim yang disampaikan saat May Day lalu adalah soal moratorium tenaga kerja outsourcing.
    Menurut Jamaluddin, tiap tahun jumlah perusahaan penyalur tenaga kerja outsourcing bertambah.  "Tahun ini sudah seribu lebih dan banyak diantara mereka melanggar ketentuan, yakni mempekerjakan tenaga outsourcing di pekerjaan utama perusahaan. Sesuai aturan, tenaga outsourcing hanya boleh bekerja di sektor-sektor luar produksi," ujarnya.(TEAM INVESYIGASI MAHKOTA)

Read More »»

Ada 'Maling' Karya Cipta Lukisan Bung Karno


Blitar | Mahkota - Goresan pada media kanvas, karya lukis dari kejelian dan guratan pada karya yang diciptakan, merupakan ciri khusus yang sulit di plagiat pelukis lain, meski obyek lukisan adalah sama dan bahan tinta juga sama.
    Bung Karno sang Proklamator yang lahir di Pandean Surabaya dan kini jasadnya dimakamkan di Blitar, Sosok Bung Karno memiliki kharisma, sehingga tak heran, Bung Karno tak luput jadi obyek lukisan.
    Dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Blitar yang ke 688 tahun, Pemerintah Kabupaten Blitar diantara rangkaian kegiatan ultah, di pendapa menggelar Pameran Benda Pusaka dan lukisan.
    Pameran yang mendapat cukup banyak kunjungan tersebut, dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 4 September 2012. Berbagai benda pusaka, baik koleksi pribadi bupati Blitar maupun milik para kolektor dipajang di etalase stand pameran.
    Begitu memasuki areal pameran, pengunjung disambut dua lukisan, yakni lukisan Bung Karno di sebelah kanan serta lukisan pasangan Herry Noegroho dan Ny. Era Herry Noegroho. 
    Namun anehnya, entah disengaja atau tidak, lukisan Bung Karno koleksi Bupati Blitar, Herry Noegroho yang dipajang bersama lukisan lain pada pameran Tosan Aji, barang Antik dan lukisan yang digelar di pendapa Kabupaten Blitar cukup mencengangkan, pasalnya pada label lukisan di bawah tertulis  : Judul Bung Karno, Pelukis Soeyitno, Bahan Oil.
    Suatu kecerobohan dan sekaligus pembohongan kepada publik dan yang utama kepada pelukis aslinya yakni Seger Suyoko alias Satriyoko, karena lukisan tersebut pernah dipajang dan disaksikan oleh tidak kurang dari seribu penonton dalam pameran tunggal pelukis asal Binangun.
    Pada saat pameran tersebut digelar, pelaksanaan pameran prakarsai oleh Gerakan Penerus Ajaran Bung Karno (PABK) dalam rangka bulan Bung Karno di areal Perpustakaan Bung Karno, kota Blitar.
    Pada pameran tersebut Satriyoko memamerkan 25 kaya lukisan bertajuk “Bung Karno Pemimpin Besar Revolusi” tanggal 19 – 23 Juni 2012 lalu. Bahkan dalam kesempatan itu, Bupati Blitar sempat pula berdialog dengan Satriyoko dan menawarkan lukisannya untuk dipamerkan pada acara Hari Jadi Kabupaten ke 688.
    Lukisan yang “diakui” sebagai karya Soeyitno itu dibeli Bupati Blitar ketika pameran Lukisan Bung Karno berlangsung, Juni lalu.
    Secara pribadi, Herry Noegroho memuji kemampuan lukis Satriyoko. Dan sebagai warga Kabupaten Blitar, pelukis yang belajar secara otodidak di Bali ini akan diberikan pembinaan dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Blitar.
    “Saya bangga ada pemuda warga Kabupaten Blitar yang memiliki potensi dan kemauan untuk mandiri,” kata Herry Noegroho saat itu.
    Seorang saksi sekaligus panitia pelaksana Pameran Lukisan Bung Karno, Didik Iantoro ketika dikonfirmasi soal ini, nampak terkejut. Ia bahkan menjelaskan, dirinyalah yang merayu Bupati Blitar untuk berkenan membeli lukisan itu.
    “Jika karya Satriyoko diakui sebagai karya orang lain, itu merupakan pelanggaran hak intelektual. Panitia yang harus bertanggung jawab,” kata Didik. 
    Satriyoko yang dihubungi via telepon mengutuk keras pemalsuan identitas karya tersebut dan berencana melakukan perhitungan kepada panitia pameran. “Siapapun tidak akan bisa terima apabila karya lukisannya dirobah atas nama orang lain. Secara hukum ini bisa dibilang kriminal dan saya akan menuntut”, jelas pria kelahiran 1981 dari desa Sukorame, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. (WS)

Read More »»

Bupati Amin Said

Perhatikan Bidang Agama

Bondowoso | Mahkota - Sosok karismatik Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni, selain keseharian rutin selalu berupaya menciptakan situasi Bondowoso kondusif, peka terhadap keinginan rakyatnya adalah tugas yang diemban untuk memakmurkan tarah hidup warga Bondowoso.
    Upaya yang dilakukan Drs H. Amin Said adalah membenahi segala lini, khususnya pembangunan disegala bidang, tak ketinggalan soal pembinaan melalui agama, Drs H. Amin Said juga sangat memperhatian.
    Hal itu seperti pada bulan Ramadahn yang belum lama kita lewati. pada bulan suci bagi kaum muslim tersebut, Drs H. Amin Said didaulat menjadi penceramah Tunggal dalam rangka Menyongsong Bulan Suci Ramadhan 1433 Hijriyah di Pondok Pesantren Al Ishlah, Minggu (15/7) malam kemarin.
    Penunjukan Bupati untuk menjadi Penceraham Tunggal serta menjadi Imam Sholat Berjama’ah tersebut dilakukan langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al Ishlah KH Muhammad Ma’shum.
    Dalam sambutannya dihadapan Ratusan santri serta para pimpinan Panti Asuhan penerima bantuan Yayasan Dharmais, KH Muhammad Ma’shum menegaskan jika Kepemimpinan Bupati Amin Said layak dilanjutkan karena memenuhi beberapa criteria sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad.
     Salah satu yang menjadi pertimbangan menurutnya adalah visi dan misi Bupati yang ingin menciptakan masyarakat yang beriman, berdaya dan bermartabat. Hal ini menurut KH Ma’shum sebagaimana tercantum juga dalam Kitab Tafsil Al Munir Karangan Wahbah Azzuhaili yang mengungkap kepemimpinan Nabi sesuai visi dan misi tersebut.
    “Bupati Amin ini layak menjadi imam, karena memenuhi beberapa criteria diantaranya keilmuan yang mumpuni, serta memiliki visi dan misi sebagaimana diajarkan kanjeng Nabi”, kata KH Ma’shum yang disambut alunan Takbir oleh para jama’ah yang hadir.
    Bahkan dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengajak para pimpinan panti dan yayasan penerima bantuan Yayasan Dharmais sebanyak 32 lembaga yang ada dibawah koordinasinya untuk bersama-sama mendukung kepemimpinan bupati Amin Said.
    Sementara itu Bupati Amin Said Husni yang diberi kesempatan menjadi Imam dan penceramah tunggal dalam acara tersebut mengaku sangat tersanjung dan berterima kasih pada KH Muhammad Ma’shum yang diakui sebagai gurunya bahkan dihadapan Sekretaris Yayasan Dharmais Jakarta
yakni Jend (Pur) Issantoso yang juga guru Bupati ketika di Lemhanas.
    Dalam kesempatan itu Bupati kembali mengungkap visi dan misinya yang saat ini sudah diterjemahkan dalam berbagai kebijakan diantaranya dengan dibuatnya sebuah Perda tentang materi pendidikan lokal bagi    semua sekolah untuk mewajibkan belajar baca dan tulis al-Qur’an.
    Pemberian bantuan untuk sekitar 1000 Masjid, pemberian bantuan untuk sedikitnyua 5000 guru ngaji serta berbagai kegiatan lain yang mendukung visi dan misi tersebut.
    Selain itu Bupati dalam ceramahnya meminta kepada semua umat Islam khususnya di Bondowoso untuk menyambut Bulan Ramadhan dengan penuh suka cita, tanpa mempersoalkan berbagai perbedaan yang nantinya akan terjadi dalam penentuan hari pertama Ramadhan.
    “Saya harap perbedaan yang nantinya akan terjadi tidak menjadi persoalan, tetapi bagaimana kita menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita ini akan menjadi penghapus dosa kita”, kata Bupati dihadapan para santri dan pimpinan panti.
    Dalam kesempatan tersebut Bupati juga tidak lupa meminta dukungan serta bantuan do’a pada para Pengasuh Pondok Pesantren dan santri yang hadir khususnya KH Muhammad Ma’shum agar diberi kekuatan untuk terus membangun Bondowoso agar sejajar atau bahkan melebihi kabupaten lain di Indonesia.
    Sementara itu Jend (Purn) Isantoso Sekretaris Yayasan Dharmais mengaku sangat kagum dengan berbagai kebijakan Bupati Amin Said Husni di Bondowoso. Karena saat ini menurutnya Al Qur’an sudah banyak di lupakan di berbagai daerah, bahkan saat ini yang diutamakan adalah bahas inggris.
    Sehingga pendidikan agama yang seharusnya menjadi modal dasar pembangunan manusia justru di lupakan. “Baru kali ini saya melihat ada kebijakan Bupati yang menitik beratkan pada Al Qur’an dan menjadi pendidikan wajib di muatan local, tentu hal ini merupakan bentuk jihad Bupati yang layak kita dukung”, kata Issantoso.
    Hadir dalam kesempatan tersebut selain Bupati, kepala Dinsos Bondowoso Drs H Hosni Syam, Kepala Bappemas Drs Karna Suswandi MM, ketua FPI H Amin Suharjo beserta beberapa laskarnya serta para pimpinan Pondok dan Panti penerima bantuan Yayasan Dharmais yang diarak dari Kediaman Pengasuh menuju Masjid oleh para santri yang tergabung dalam kelompok drumband. (johan)

Read More »»

Oknum Dishubkominfo Buat Laporan Palsu ?

Trenggalek | Mahkota - Suhartoyo.SE (43) Oknum PNS Dinas Perhubungan (Dishubkominfo) Kabupaten  Trenggalek di duga sengaja memberi laporan palsu terhadap Kepolisian terkait kehilangan BPKB Mobil, padahal BPKB mobil tersebut tidak hilang dan masih di pegang pemiliknya.
    Pada Surat Tanda Laporan Kehilangan Nomor laporan : STLK / 2872 / XI / 2011 / SPK  di terangkan bahwa pada hari Sabtu 19 Nopember 2011 sekitar pukul 11.00 Suhartoyo telah datang di SPK Polres Trenggalek dan melaporkan bahwa dirinya telah kehilangan surat/barang
    Dikatakan dalam laporan tersebut yanbng hilang termasuk satu buah BPKB Mobil Suzuki Tahun 1990 NOPOL : AG-1118-Y , NOKA : SL410338846, NOSIN : F10AID237742 Atas nama Subandi Dengan Alamat Ds.Kedung Lurah, Kec.Pogalan, Kab.Trenggalek yang di keluarkan oleh Samsat Trenggalek.
    Dalam Laporan kehilangan tersebut di jelaskan bahwa BPKB tersebut hilang pada hari Jum’at 18 Nopember 2011 di dalam perjalanan dari Sidoarjo sampai Trenggalek. Pada hal BPKB Tersebut jelas-jelas  tidak hilang, Namun Suhartoyo malah memberi laporan kehilangan dan menyatakan hilang dalam perjalan.
    Padahal mulai pemilik membeli mobil hingga mobil di sewakan, BPKB mobil tersebut masih di bawa pemiliknya (istri alm.Mujimun ) yang beralamat di Kelurahan Tamanan Kabupaten Trenggalek.
    Istri alm.Mujimun saat di konfirmasi menuturkan, saya sejak pertama kali membeli mobil carry tersebut belum memindah tangankan atau menjualnya kepada siapapun, cuman dulu mobil tersebut di sewakan oleh suami saya (alm.Mujimun) kepada seseorang yang berinisial “P”,
    Namun setelah lama dan suami saya meninggal dunia, saya dengar mobil tersebut berusaha di pindah tangankan oleh seseorang dengan berencana membuat BPKB baru dan mengaku bahwa BPKB nya lama sudah hilang.
    Suhartoyo.SE saat di konfirmasi menuturkan, saya tidak membuat laporan palsu, Saya hanya di mintai tolong teman saya untuk mengurus BPKB yang hilang, dan kalau memang sekarang BPKB nya sudah ketemu ya sudah, kan udah bereskan. Toh pada waktu ngurus surat kehilanagn untuk mengurus kehilangan tersebut saya juga di bantu oleh salah satu oknum Aparat situ kok. “Dengan Nada Tanpa Beban seakan tetap benar. hartoyo menuturkan”
    Lebih lanjut Suhartoyo juga menuturkan, apa yang saya katakan sudah mewakili pihak yang menyuruh saya menguruskan BPKB Tersebut, Yaitu pihak dari Sumidi/Parti.
    Dari kejadian dugaan laporan palsu tersebut jelas jelas merugikan berbagai pihak, Baik dari pihak Kepolisian maupuan pihak pemilik Mobil Yang sebenarnya. Dengan laporan kehilangan Palsu tersebut di duga ada indikasi kriminal dalam proses pengurusan BPKB .(YUL)

Read More »»

Kiamat 12.12.2012 Adalah.......

 Oleh : Eyang Jothosuro

Ramalan datangnya kiamat (hari akhir zaman) diprediksi akan terjadi pada jam 12.12 tanggal 12 bulan 12 (Desember) 2012. Setelah itu bumi akan rata menjadi hamparan tanah kosong dengan sisa sisa puing dan kerusakan akibat badai besar.
    Benarkah ? Meramal masa depan adanya kiamat, boleh boleh saja dan syah. tetapi bukanmemastikan. jika jayabnya "Ya/Betul" kenapa takut ? karena yang mengalami tidaklah sendirian tetapi semua mengalami.
    Kalau jawabnya salah dan tidak betul kiamat akan datang seperti pada ramalan soal datangnya kiamat pada tanggal angka angka yang serba 12. Maka kita dalam hati bilang Alhamdullilah Ya robbal Alamin.
    Sikap kita, tentang kapan kiamat akan terjadi, hikmah yang kita ambil. kiamat atau hari akhir zaman adalah ragasia Illahi yang tak satupun umatnya bisa. kalau ada entah manusia atau setan, maka dia 'sejajar'  dengan Allah. 'sejajar' kemampuan dan kekuasaannya.
    Sejak Nabi Adam belum ada, penguasa tunggal yang bisa berkehendah dengan kekuasaannya hanya Allah yang Maha Tunggal. Kalau ada yang berupaya 'mengembari' apalagi yang berbuat adalah mahluk ciptaan Nya, maka....Ada apa ya..........
    Ramainya ramalan kiamat, keyakinan kiamat, bisa menjadi mitos karena tak akan ada mahluh jenis apapun yang bisa memastikan...karena mutiara kata telah tertulis "Manusia meramal. Tuhanlah yang menentukan" Garis bawahi kalimat itu agar tak tergelincir akibat ramalan.
    Tetapi dalam hati...aku berkata....sesungguhnya 12.12.2012 memang ada kiamat..... Lhoh ..... iya ..... benar ada kiamat namun sifatnya lokal dan condong individu dengan ukuran kedahsyatan sendiri sendiri.
    Kiamat yang aku maksud adalah penghabisan. pada tanggal 12/12/2012  suhu politik akan samangat panas. pemilihan pemimpin (bupati. walikota dan penguasa lainnya) sedang dalam perjalanan untuk penghabisan jabatan dan mengganti dengan yang baru.
    Kiamat selanjutnya adalah dalam bidang ekonomi di Indonesia. Tahun 2012, gempa ekonomi sangat terasa sampai dalam, sejak Januari hingga Desember... mulai dari biaya pendaftaran anak masuk sekolah, kebutuhan bulan puasa dan idul fitri, kebutuhan peringatan HUT RI dan pembayaran pajak segala jenis.
    Dari pengeluaran yang demikian.... maka Desember adalah kiamat, kiamat dalam hal ekonomi dan kiamat masa tahunnya yang berganti menjadi tahun kelanjutan (2013).    Pengeluaran dana itu berjalan berurutan dari bulan ke bulan berikutnya dan malah ada yang berhimpitan.
    Untuk Desember... mau tak mau akan keluar lagi diluar kebutuhan rutin untuk natal dan persiapan malam tahun baru. Hancurnya enonomi juga akibat bencana alam nyaris terjadi sepanjang tahun 2012 di seluruh dunia.
    Untuk kali ini melalui Tabloid Mahkota...... Anggab ramalan Kiatam sebagai bunga mimpi karena kalau dipikir bakal rugi. kalau datang tak akan merasakan sendiri tetapi semua ciptaan tuhan akan mati....
(Untuk konsultasi kirim pertanyaan ke : redaksimakhota@gmail.com)

Read More »»

Opini : Sang Eksekutor

Tak sering-sering saya menyaksikan langsung gaya permainan bola kangmas Samanhudi Anwar di lapangan hijau. Bukan lantaran saya tidak tergolong penggila bola, sungguh bukan itu. Jujur saja, sedari kecil saya sudah terbiasa menendang bola di tengah lapangan. Lulus SMA berhenti menggeluti hobbi satu ini karena tulang lutut kanan saya bermasalah. Oleh pelatih, saya divonis tidak mungkin bisa berkarier di dunia sepak bola. Andai tidak cacat lalu kemudian “kesasar” jadi wartawan, bukan tidak mungkin nama saya masuk dalam skuad inti tim nasional (he he he …). Tapi sudahlah, saya tidak menyesal pensiun dini dari pesepakbola nasional.
    Terakhir saya melihat kangmas Samanhudi nendang bola ketika malam peresmian lapangan futsal Moreno 2 di Ngunut, Tulungagung, beberapa bulan lalu. Saya lantas membuat catatan kecil tentang itu dan sekarang ijinkanlah menyampaikannya pada sampeyan semua.
    Begitu memasuki kerangkeng lapangan futsal, tak menampak Samanhudi Anwar sebagai orang nomer satu di Kota Blitar. Wuuus… hilang gambaran itu. Yang terlihat hanyalah seorang pemain bola yang penuh semangat, berambisi menjebol gawang lawan, pengatur irama permainan nan handal dan memiliki skill yang …… lumayan.
    Gocekan kaki dalam mengolah bola sebenarnya tidak istimewa banget. Maklum, lapangan futsal tidak seluas stadion bola. Permainan individu tidak begitu diutamakan. Dalam olahraga futsal, operan-operan pendek dan cepat lebih sering diperagakan. Untuk itu team work yang solid menjadi keharusan dan mutlak diwujudkan bila ingin meraih kemenangan. Barangkali, karena yang bermain adalah walikota, anggota tim lainnya merasa ewuh pakewuh menggiring bola sendirian terlalu lama. Bola selalu mengarah kepada kangmas Samanhudi. Dan nampaknya, dialah eksekutor utama dalam menjebol gawang lawan.
    Saya lihat, bola berakhir masuk atau tidak, tendangan Samanhudi ini selalu keras. Baik kaki kanan atau kiri kualitasnya sama. Samanhudi bukan tipikal pemain yang suka membuang waktu. Begitu ada peluang, bola dari kakinya menderas lurus ke gawang lawan dan ……. goool !!
    Sebagai sesama wong etanan, saya sangat memahami karakternya. Saya asli arek Suroboyo sementara kangmas Samanhudi Anwar berdarah Madura. Wong etanan itu kurang menyukai basa-basi. Bicaranya ceplas ceplos apa adanya. Apa yang keluar dari bibir, niscaya itu pulalah yang tersimpan di hatinya. Dalam pembawaan dan tutur kata sehari-hari, wong etanan terkesan kasar. Tapi percayalah, kelembutan hatinya bak pualam.
    Begitu dalam bermain bola, pun pula di bidang pemerintahan daerah. Sebagai kapten di jajaran birokrasi Pemerintah Kota Blitar, Samanhudi Anwar piawai mengelola jalannya pemerintahan. Tidak ada yang luput dari perhatiannya. Mulai hal terkecil seperti absensi para PNS sampai rencana pembangunan Rusunawa atau pelayanan RS. Mardi Waluyo. Tegas pada aturan, itulah prinsipnya. Jika terdapat pegawai Pemkot Blitar yang bandel, maka Samanhudi tak segan-segan "menendang". Bahkan, diawal kepemimpinannya, saya mendengar banyak PNS yang nggerundel dengan gayanya. 
     Keras pada pegawai, namun amat welas asih terhadap rakyatnya. Implementasi sikap cinta dan kasihnya pada rakyat ditunjukkan melalui slogan APBD Pro Rakyat. Bisa kita lihat, berbagai program pembangunan Kota Blitar senantiasa mengarah pada keberpihakan terhadap rakyat. Sekolah gratis 12 tahun, misalnya, bukan saja soal biaya pendaftaran, namun juga beberapa bantuan peralatan sekolah diberikan kepada siswa. Peraturan lokal yang mewajibkan kelulusan siswa yang ingin naik ke jenjang berikutnya harus mampu membaca Al Quran (bagi yang beragama Islam) bukan tanpa tujuan. Samanhudi Anwar ingin agar kelak anak-anak muda Kota Blitar bukan hanya pintar di bidang akademis, tapi juga menjadi manusia yang memiliki akhlak agamis. 
    Seorang paranormal sahabat saya, Ki Ageng Dancuk Pamungkas pernah mengatakan, filosofi olahraga sepakbola dan futsal tidak melulu mengandalkan olah tubuh semata, tapi juga olah batin. Sepakbola adalah perjalanan menata hati untuk tidak mengedepankan diri sendiri. Harus rela dan legawa memberi kesempatan pada orang lain untuk sukses jika memang kesempatan tersebut terbentang luas buatnya.  Wuuih.. Menurutnya, untuk bisa menciptakan tim yang benar-benar solid, dibutuhkan hubungan batin antar sesama pemain. Satu rasa, satu ide dan satu misi. Saya heran, kok tumben-tumbennya paranormal yang dancukan ini ngomong soal bola segala.
    Saya pikir ada benarnya juga. Tetapi itu tidak hanya berlaku di cabang nendang menendang bola saja. Dalam hal kegiatan apapun yang melibatkan lebih dari satu orang, tentu memerlukan kesatuan visi dan misi. Dan nampaknya, inilah yang tidak terlihat pada tim futsal kangmas Samanhudi Anwar berikut jajaran pejabat birokrasi di Pemkot Blitar.
     Semua aliran bola selalu bermuara di kaki Samanhudi sebelum disarangkan ke jala gawang lawan. Ini berbahaya karena pihak lawan mudah membaca gerakan sistematis model begini. Akan ada dua solusi pihak lawan, yakni pertama menghambat gerakan Samanhudi (karena dia juga sang jendral lapangan) dan kedua merapatkan barisan di garis pertahanan. Sering-sering, justru opsi kedualah yang dipilih lawannya. Barangkali karena itu tadi, melihat yang bermain adalah bapak walikota. Siapa sih orangnya yang berani mentackle walikota? Jadilah permainan yang jauh dari fair play. Nggak enak ditonton deh.
    Pada Pemerintah Kota Blitar begitu pula. Semua persoalan, besar atau kecil kangmas Samanhudi seringkali turun tangan sendiri. Pendelegasian dilakukan hanya jika orang nomer satu di Kota Blitar ini tidak berada di tempat. Sebenarnya sih baik baik saja untuk memastikan tuntas tidaknya suatu pekerjaan. Tetapi langkah ini amat sangat tidak mendidik, Akan tercipta kondisi menggantungkan kebijakan dari pucuk pimpinan padahal bisa diselesaikan pada level bawah. Figur sentris macam begini sangat tidak efektif dan malah menambah beban kerja pimpinan.
    Sungguh saya tidak bermaksud skeptis dengan mekanisme kerja jajaran Pemkot Blitar. Hanya saja, saya melihat (semoga saja salah) ketaatan jajaran level bawah pada pimpinan bukan karena segan atau takut menyalahi aturan, namun lebih pada takut kehilangan pekerjaan, sekurang-kurangnya jabatan. Lihat saja ketika bulan-bulan awal gerbong mutasi pegawai bergerak. Nyaris seluruh PNS di Kota Blitar was-was, terutama pejabat level kepala bagian, kepala dinas dan kepala badan. Tapi jika sampeyan tanya, dipastikan mereka menjawab dengan santai.
    “Bagi saya ditempatkan dimanapun ndak ada masalah. Sebagai abdi negara kita terikat dengan sumpah pegawai,” Nah, lo !
    Cara kepemimpinan Samanhudi Anwar lugas, tegas serta tak bisa ditawar-tawar. Sebagaimana permainan bolanya di lapangan hijau. Ia adalah sang eksekutor utama(***).

Penulis Didik Lantoro adalah aktivis pers dan berdomisili di Kota Blitar

Read More »»

DPR Trenggalek Kritisi Pelaksanaan APBD


Trenggalek | Mahkota - Sidang paripurna yang di gelar hari selasa 11 september 2012 di gedung DPRD kabupaten Trenggalek tentang Pandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap nota keuangan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun anggaran 2012.
    Dalam sikap poloitiknya Fraksi Karya Nasional menyampaikan Pandangan Umum tentang Perjalanan APBD tahun anggaran 2012 bahwa pelaksanaan APBD tahun anggaran 2012 sangat-sangat terlambat dan jauh dari yang kita harapakan.
    Kegiatan besar dan prioritas yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat,mestinya bisa di laksanakan lebihawal dan mendapat priroritas utama di banding dengan kegiatan lain.seperti pembagunan jalan,jembatan dan bantuan-bantuan kepada masyarakat.karena kegiatan tersebut benar-benar sangat di tunggu masyarakat.
    Secara tersirat fraksi Karya Nasional juga mengingatkan bahwa APBD tahun anggaran 2012 telah di tetapkan pada 27 desember 2011, mestinya secara logika pada awal-awal tahun 2012 sudah di persiapkan perangkat lunak yang menyertai APBD tersebut.
    Sehingga segera di aplikasikan.akan tetapi sampai saat ini serapan untuk belanja langsung APBD tahun anggaran 2012 masih dibawah 30%.hal ini bukan di sebabkan karena faktor perencanaan teknis akan tetapi semata-mata karena keragu-raguan eksekutif dalam mengambil kebijakan.
    Selanjutnya fraksi Karya Nasional juga menyoroti tentang soliditas dan kinerja aparatur /SKPD yang terkesan lambat,monoton dan parsial sehingga belum nampak koordinasi antar SKPD yang mengakibatkan tujuan akhir atau goal dari seluruh kegiatan tidak jelas.
    Keadaan ini di perparah juga dengan penempatan aparatur yang tidak sesuai dengan kompetensi di beberapa SKPD maka lengkap sudah penderitaan yang ada.kami meminta agar saudara Bupati mengambil langkah nyata dan kongkrit agar prinsip the right man on the right place bisa di wujudkan.
    Selain itu juga di tekankan pentingnya arti sebuah kemitraan dengan selalu menjaga indepensi masing-masing,tidak saling intervensi dan tidak saling menjatuhkan.kunci dari semua itu adalah jangan ada dusta diantara kita.transparansi/keterbukaan mulai dari tahap perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi mutlak di perlukan.
    Secara keseluruhan pada rancangan Perubahan APBD tahun anggaran 2012 Pendapatan Daerah mengalami kenaikan sebesar Rp.55 milyar lebih atau naik sebesar 5,595%.
    Kenaikan pendapatan asli daerah sebesar 0,57% atau Rp.382 juta lebih menurut eksekutif mungkin sebuah prestasi.namun bagi kami justru sangat memprihatinkan sebab tidak mencerminkan idealisme yang melatar belakangi dibentuknya Dinas Pendapatan Daerah.selain itu rekening lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah mengalami kenaikan yang tidak signifikan.padahal hasil pengelolaan kekayaan daerah yang di pisahkan seharusnya ada kenaikan yang signifikan.fraksi karya nasional memohon agar di jelaskan proyeksi pendapatan daerah yang dialokasikan untuk Penyertaan Modal serta asumsi sumber pendanaan yang di gunakan untuk penyertaan modal ke bank jatim sebesar Rp.15 milyar.
    Dalam Perubahan APBD tahun anggaran 2012,sesuai Permendagri nomor 22 tahun 2011 tentang pedoman penyusunan APBD tahun anggaran 2012,pemerintah Daerah tidak diperkenankan untuk meng-anggararkan kegiatan pada kelompok belanja langsung dan jenis belanja bantuan keuangan yang bersifat khusus kepada kabupaten/kota dan desa pada kelompok belanja tidak langsung.
    Berpijak dari hal tersebut fraksi Karya Nasional meminta penjelasan tentang kebijakan DED (Detail Engineering Design),kebijakan eksekutif terkait penggunaan dana DBHCT (Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau).
    Sedang anggaran pengadaan tanah jalan tembus pasar hewan kecamatan Durenan,Rancangan Perubahan APBD 2012 apakah sudah di programkan dengan beberapa kegiatan yang harus di sinergikan dengan kebijakan Nasional.(Yul)

Read More »»

Minggu, 16 September 2012

Potensi Pansel Kabupaten Blitar

. Minggu, 16 September 2012
0 komentar

 Belum Optimal Ditangani
 
Blitar | Mahkota - Kabupaten Blitar memilikihamparan laut pantai selatan cukup luas dengan panorama indah yang tepat untuk kunjungan wisata, selain itu, pantai selatan diwilayah Kabupaten Blitar sangat potensi bagi nelayan.
    Potensi yang dimiliki Kabupaten Blitar dari segi pengelolaan kelautan dari hasil perikanan maupun wisata, dibenarkan oleh Herry Noegroho Bupati Blitar, Namun Herry tak menampik jika Kabupaten Blitan belum optomal menanganinya.
    Hal itu seperti dikatakan Herry Noegroho melalui bagian Humas "Kabupaten Blitar  mempunyai  banyak Potensi Pantai, sayangnya pemerintah belum bisa merealisasikan pembangunan dermaga.
    Sehingga nelayan  tidak bisa mendaratkan ikanya di kawasan Blitar dan terpaksa harus mendaratkan ikan ke  luar daerah. Menurut Bupati  sebenarnya Pemerintah Kab. Blitar sudah mempunyai keinginan membangun Pelabuhan Perikanan untuk mendukung  Tempat Pelelangan Ikan yang telah ada.
    Namun sayang   belum bisa mengembangkan lebih besar karena  keterbatasan anggaran sehingga akan di serahkan ke Provinsi untuk pembangunan dan pengelolaanya. Untuk itu pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi.
    Sementara  Ketua DPRD Kab. Blitar, Guntur Wahono, mengaku tidak adanya dermaga di Kab. Blitar membuat nelayan di Blitar harus menjual ke luar daerah. Sehingga hal ini berpengaruh terhadap kesejahteraan nelayan.
    Harapan, Kabupaten Blitar memiliki pelabuhan perikanan, sangat dielu-elukan dan jika nantinya keinginan warga nelayan itu terpenuhi, Kehidupan nelayan diharap bisa terkatrol karena makin mudahnya menjual hasil tangkapan.
    Selain itu, dengan adanya pelabuhan perikanan, mau tidak mau memiliki warna tersendiri dengan hilir mudiknya para nelayan dan perahu mereka. Pariwisata ikut kebagian berkah. Dengan kebaradaan aktifitas nelayan, panorama pantai selatan kian bagus untuk sajian wisata.
    Keberadaan pelabuhan perikanan, dampak lain yang ikut terkatrol adalah terbukanya lahan pekerjaan pelengkap, diantaranya kedai dan tak menutupkemungkinan di pelabuhan akan diwarnai dengan hiburan seni tradisional tiap hari libur.
    Kapan, Kabupaten Blitar memiliki pelabuhan dan wisata bahari meningkat dengan adanya pelabuhan maupun aktifitas dagang dalam bentuk kedai, saat ini masih terbatasmimpi. Semoga mimpi itu segera menjadi nyata agar Blitar kian tenar. (Gus/Hum/kabBltr)

Read More »»

Video Mesum MAN 3 Tulungagung

 Kasek Harus Lengser

Tulungagung | Mahkota - Dunia pendidikan di lingkup Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tulungagung tercoreng ulah dua sejoli yang nekat memadu kasih layak sensor di kamar mandi sekolahan. Kejadian seperti itu, menurut beberapa sumber Mahkota, telah berulang kali terjadi.
    Info yang diperoleh Mahkota, aksi mesum yang dilakukan oleh HS siswa kelas 3 IPS dengan pasangannya SF siswi kelas 2 IPS. Keduanya berasal dari MAN 3 Tulungagung ujar nara sumber teman dari pelaku,
    Perbuatan mesum tersebut dilakukan pada hari minggu 2 sSpetember sekira pukul 11.15 wib dan direkam sendiri menggunakan kamera ponsel dengan ukuran video 5,65 MB format 3 GP cepat sekali menyerbar.
    Sampai saat ini, Mahkota belum menemukan titik temu info akurat tentang bagaimana proses awal penyebaran video porno tersebut, namum kabar terbaru menyatakan bahwa peristiwa tersebut akan berujung kedua pelaku akan dinikahkan segera.
    Drs.Slamet Riyadi Kepala Sekolah MAN 3 Tulungagung, atas kejadian tersebut berupaya menghindar dari insan pers yang akan melakukan konfirmasi. Dilain fihak, salah seorang stas pengajar tak berkelit adanya video mesum tersebut.
    Karena Kepala sekolah seakan akan bungkam seribu bahasa atas kejadian mesum yang dilakukan anak didiknya dan kabarnya telah berulang kali, warga sekitar (Desa Tanen Kecamatan Rejotangan-Red) akan menggelar aksi protes.
    Rencana  protes dengan melakukan demo ke MAN 3 dan ke Kantor Kementrian Agama Tulungagung dengan fokus agar kasek yang kurang jeli terhadap lingkungan sekolahnya supaya dicopot jabatannya.
    Sementara itu, Besari, tokoh muda Desa Tanen mengatakan pada ”Kejadian tersebut tidak hanya sekali ini tapi sudah berkali-kali. Kita sudah sering memperingatkan tapi pihak sekolah terutama kepala sekolahnya selalu menghindar.
    "Padahal seharusnya ada sinergi antara masyarakat, pemerintahan desa serta sekolah,tapi yang ini unik malah ngumpet bila ada undangan kegiatan desa” kata Besari jatimnet.”Perwakilan masyarakat sudah menghadap lurah untuk mengambil langkah tegas"sambung Besari

Read More »»

Semarak HUT Kemerdekaan Di Bumi Bung Karno


Blitar | Mahkota - Mendekati penghunjung bulan Agustus 2012, tepatnya tanggal 30 pada pukul 13.00 wib Kota Bung Karno sebutan lain untuk Kota Blitar makin kental dalam percakapan, siang itu matahari tepat berada diatas kepala. Kota Bung Karno hiruk pikuk.
    Keramaian disaat terik mata hari tersebut dilakukan dalam rangka memperingati HUT RI Ke 67 tahun 2012 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kota Blitar. Siang itu digelar pawai kebangsaan dengan animo peserta dan pemonton cukup banyak.
    Pawai kebangsaan siang itu diikuti oleh seluruh intansi pemerintah, kalangan pelajar dan mahasiswa serta dari kalangan umum, bertempat di depan Pemkot Kota Blitar yang merupakan start untuk para peserta mengikuti pawai dan finish di area parkir PIPP.
    Pelaksanaan karnafal kali ini adalah merupakan salah satu kegiatan dari beberapa acaera rangkaian memperingati HUT RI ke 67 tahun. selain lomba yang telah di laksanakan oleh pemerintah daerah Kota Blitar.
    Siang itu udara cukup panas, arak-arakan peserta pawai diberangkatkan Wali Kota Blitar M.Saman Hudi Anwar.SH dan pengawalan di sepanjang jalan begitu ketat ketika para peserta harus menelusuri jalan raya dengan jarak kurang lebih 5 km.
    Meski udara cukup panas dan perjalanan yang ditempuh dengan jalan lambat melelahkan, namun peserta pawai bisa mengembangkan senyum karena banyaknya animo warga memadati sepanjang jalan yang dilalui karnafat.
    Dalam kegiatan kali ini para peserta betul-betul memberikan penampilan yang luar biasa,mulai dari kostum maupun atraksi yang di lakukan ,tapi yang membuat para penonton lebih semangat untuk melihat tidak lepas dari kehadiran ogoh-ogoh yang di tampilkan masyarakat kelurahan kauman yang menamakan krembol.
    Beberapa ruas jalan di Kota Blitar, siang itu dipadati arak-arakan pawai dan warga yang berkerumun di pinggiran jalan, kondisi arus lalu lintas di Kota Blitar tetap aman terkendali dan cukup lancar.
    Kelancaran itu sendiri, membuat pengguna jalan tak terganggu adanya kemacetan akibat pawai. kendaraan roda dua dan empat, beberapa saat karnafal dimulai hingga selesai, jalur kendaraan dialihkan di jalan yang tidak digunakan untuk pawai.(mam/mkt)

Read More »»

Pelaku PNPM Ditetapkan Jadi Tersangka


Bondowoso | Mahkota - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang seharusnya digunakan untuk pemberdayaan masyarakat justeru di korupsi.
    Dugaan penyalahgunaan uang Negara dengan nilai ratusan juta ini tercium oleh penegak hukum. Ahirnya kasus ini masuk ke meja hijau.
    Kepala Seksi Intel dan Keamanan Kejaksaan Negeri Bondowoso, Ristopo S, SH membenarkan timnya telah menemu kasus dugaan penyalahgunaan keuangan PNPM Mandiri senilai hamper Rp 0,5 M.
    Pelakunya adalah bendahara Unit Pengelola Keuangan berinisial Amd warga setempat. “Kini kasusnya sudah kami tingkatkan dari penyelidikan menjadi penyidikan. Sehingga yang akan menangani selanjutnya adalah Seksi Pidana Khusus.
    Perkembangan dari kasus ini untuk selanjutnya bias dikonfirmasi pada Kepala Seksi Pidsus”, kata Ristopo. Dikatakan, dana PNPM yang berasal dari APBN tersebut dikucurkan pada tahun 2009 pada UPK Jambesari Kecamatan Jambesari Darussalah.
    Kemudian melalui bendahara, dana tersebut diperbantukan pada warga dalam bentuk Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Harusnya, kata Ristopo, hasil setoran dari anggota SPP diserahkan pada Pengurus PNPM,
    Tetapi oleh Bendahara UPK, Amd tidak dilakukan. Akibatnya pada tahun 2011, Amd tidak bisa mengembalikan dana tersebut. Padahal jumlahnya sangat besar Rp 499 juta lebih.
    Sebelum masuk ke ranah hokum, sebetulnya Fasilitator Kabupaten PNPM sudah memberikan toleransi pada Amd selama 3 bulan untuk mengembalikan dana tersebut. Tetapi toleransi tersebut oleh Amd tidak diindahkan, sehingga petugas kejaksaan melakukan penyelidikan. (johan)

Read More »»

Rebutan Tahta Pemenangnya Duit & Boloisne

Pergantian pemimpin, dari kepala Desa, kepala daerah/kota, dewan dan bahkan presiden. untuk dapat menduduki tahta (kekuasaan) tertinggi pengalaman dalam bidang kepemimpinan untuk bisa menjadi pemimpin yang bisa mimpin sekarang menjadi nomor dua.
    Kedudukan tahta,  diperebutkan dengan menggalang suara calon pemilih yang diperjuangkan melalui kampanye tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Ironisnya siapa yang mampu dalam pembiayaan kampanye dan banyak pendukukng (boloisme) adalah yang menang.
    Dengan demikian, untuk memperoleh kedudukan harus dibeli dengan harga mahal. siapa yang memiliki modal besar (duit) dan banyak pendukung adalah pemenang tanpa melihat seberapa besar kemampuan untuk menjadi pemimpin.
    Jika sudah demikian keadaannya, mustahil bin mustahal yang jadi pemenang harus bisa kembali modal yang dikeluarkan selama kampanye serta memperoleh pendapatan (gaji) selama bekerja jadi pemimpin.
    Bisa jadi prinsip ekononi berjalan "Mengeluarkan sedikit mungkin mendapatkan sebanyak mungkin", maka semala masa bhakti (5 th) selain gaji harus bisa kembali modal dan siapa yang mau rugi ?
    Kalau sudah demikian, 'lampu kuning menyala terang sekali' sebagai peringatan 'Awas jiwa tikus mudah masuk" dan penyelewengan riskan terjadi. Minimal..untuk memperpanjang masa kontrak kerja (Outsourcing ?) rawan penyalahgunaan kewenangan.
    Kalau demikian.......KPK akan menelusuri jejak sang tikus dan mengantar ke kerangkengnya. Untuk bisa mencekal penyalah gunaan kekuasaan dan merugikan keuangan pemerintah, peran aktif masyarakat diperlukan. Informasi dugaan korupsi, laporkan ke KPK.
    Laporan tersebut aman dan dijamin kerahasiaannya bagi pelapor. Jangan ragu dan jangan biarkan calon koruptor akan menjadi raja korup. Jika lengah. pembangunan disegala sektor bakal berjalan seperti keong dan masyarakatlah yang rugi.
    Dugaan penyalah gunaan jabatan, diantaranya adalah menggunakan fasilitas kerja / jabatan untuk kampanye. misalnya pembuatan kalender, spanduk dan baliho untuk promosi agar dapat dipilih namun biaya 'nunut kantor'


Read More »»

Tentang Kami Tabloid Mahkota

Diterbitkan sesuai dengan :
Undang-Undang No. 40 tahun 1999 tentang PERS.


Oleh :
CV. TIGA PUTRA MAHKOTA

Akta Notaris : No.6 tahun 2011

NPWP :  31.274.123.4-653.000
SIUP : No. 503/28/410.207.1/SIUP/2012

Alamat Redaksi :
Jl. Kedondong No. 174 Kota Blitar 66126
Telp : ( 0342 ) 7781778 - HP. 081334499494 / 085853669966
E-mail : redaksimahkota@gmail.com

No. Rek : Bank Mandiri Cabang Blitar : 1440010204417 BCA Blitar : 0901019583 a/n Bagus Hermansah.

Pendiri :
Bagus Hermansyah, M.A. Ridho

Penasehat Hukum :
Harsono Njoto, SH, MH, Nur Yoko,SH, Suyanta, SH

Penasehat Spiritual:
KH. Gholib Tohir, Teddy Klenik, Eyang Jothosuro

Penasehat :
Irjen Pol. Purn Dasuki, Drs. Tojib Sudjito, S.Pd, MM, Budi Gunawan, Andrianto Soesilo
Pemimpin Perusahaan : B. Hermansah
Pemimpin Redaksi/Umum :  Bagus Hermansyah

Dewan Redaksi:
Irjen Pol. Purn Dasuki, Drs. Tojib Sudjito, S.Pd, MM, Budi Gunawan, Andrianto Soesilo

Sekretaris  : Siti Aminah, Bendahara : Fitri Apselia

Pemasaran :
Hariyanto , Sirkulasi Iklan : Agus Pribadie

Tata Letak Grafis : Mahkota Production

Read More »»

BERITA YANG BANYAK DIBACA

  © TABLOID MAHKOTA ..Redaksi ..Dan Jl. Kedondong 174 Blitar Jawa Timur

Ke : HALAMAN UTAMA